Pemda Bombana Hadirkan Aplikasi SLRT dan SIKS DROID
(Sumber : Baubau Post)-Tingkatkan Layanan Penanganan Fakir Miskin, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bombana bersama Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar kegiatan Pembekalan dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Aplikasi Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) serta Aplikasi Sistim Informasi Kesejahteraan Sosial berplatfom Android (SIKS-DROID), di Gedung Serbaguna Rumbia, Senin (05/11).
Diketahui, penyelenggaraan program tersebut bertujuan untuk meningkatkan layanan penanganan fakir miskin dan masyarakat kurang mampu di Bombana. Dengan mengusung tema “Penguatan Kapasitas Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) dan Pelatihan Aplikasi Sistim Informasi Kesejahteraan Sosial berplatfom Android (SIKS-DROID)”, peserta dibimbing agar dapat menggunakan aplikasi SIKS DROID sehingga nantinya dapat menghasilkan data yang falid dan akurat.
Adnan selaku Kepala Seksi Penanganan Fakir Miskin Perkotaan Dinas Sosial Provinsi Sultra, menjelaskan bahwa SLRT merupakan sistim layanan untuk mengidentifikasikan kebutuhan dan keluhan fakir miskin dan masyarakat tidak mampu serta sebagai rujukan kepada pengelola prorgram penganan kemiskinan pusat atau daerah. Sedangkan, SIKS-DROID merupakan Aplikasi yang terkait dengan data base.
” Aplikasi SLRT Ini merupakan sistim pusat pengaduan yang terintegrasi oleh semua sektor yang terkait dengan kemiskinan, dan terkoneksi dengan Aplikasi SIKS-DROID nantinya,” ungkapnya.
Olehnya itu, untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penanganan masyarakat fakir miskin dan kurang mampu, Bupati Bombana meminta ke Kementrian Sosial agar penerapan program tersebut juga dapat diadakan di Bombana.
Hal senada juga diungkapkan Kepala Dinas Sosial Kab. Bombana Muhammad Arsyad, dirinya mengatakan bapak Bupati Bombana menyambut baik penyelenggaraan kegiatan tersebut. Pemda Bombana bersama Pemprov Sultra terus berkomitmen meningkatkan akses layanan penanganan fakir miskin dan orang tidak mampu, juga tetap berkomitmen untuk menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Bombana.
Ditambahkannya, dengan dilaksanakannya Bimtek aplikasi tersebut, saat penerapannya Pemda dapat memperoleh data miskin yang akurat agar bantuan pemerintah untuk fakir miskin dan orang tidak mampu dapat tersalurkan dengan baik dan tepat sasaran.
” Pak bupati juga mengatakan apabila data sosial tidak akurat maka semua bantuan yang dari pemerintah tidak tepat sasaran. Jadi kedepannya kita bentuk tim verifikasi dan validasi data masyarakat kurang mampu,” tuturnya.
Lanjut Arsyat menjelaskan, data angka kemiskinan di kabupaten Bombana sebanyak 19.467, dan diperoleh dari data prelust awal peserta DPKS yang tersebar di 22 kecamatan yang jika dipersentasekan sekitar 11 persen. ” Jadi dikatakanya, Bupati Bombana ditahun 2022 target angka kemiskinan di Bombana harus turun dibawah 8 persen.” tutupnya.
Amatan Baubau Post, kegiatan tersebut turut dihadiri Bupati Bombana, Kasi Penanganan Fakir Miskin Perkotaan Dinsos Provinsi Sultra, Tenaga Kesejateraan Sosial Kecamatan (TKSK), dan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM).